A.Pengenalan
logika orde pertama(first order logic)
First order logic adalah sebuah bahasa formal
yang digunakan di ilmu matematika, philosophy, bahasa dan ilmu computer.
Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan
masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika
predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan
yang mapan (well form).
pada first-order logic mengasumsikan “world” memuat :
- Objek : hal-hal yang berhubungan
dengan identitas individu, misalnya : manusia, rumah, teori-teori, warna,
mobil, dan lain-lain.
- Sifat (properties):
sifat benda yang membedakannya dari benda lain, misalnya: merah, bulat, tipis,
dan lain-lain
- Relasi : hubungan
antara benda yang satu dengan benda yang lainnya, misalnya: lebih besar dari,
lebih kecil dari, memiliki, terjadi setelah, dan lain-lain.
- Fungsi
(Functions): merupakan subset dari hubungan di mana hanya ada satu “nilai”
untuk setiap “input” yang diberikan, misalnya: ayah dari, teman baik, dan
lain-lain.
First Order Logic sangat penting dalam ilmu matematika,
filsafat, kecerdasan buatan, karena ruang lingkupnya, sebab keberadaan manusia
sehari-hari selalu berhubungan dengan obyek dan hubungan antar manusia sendiri.
Sehingga kita tidak dapat menyangkal bahwa dunia ini terdiri dari obyek dan
hubungan (relasi).
B. Sintak dan semantik logika orde pertama
- Model
Sebuah model adalah sebuah situasi yang menjelaskan hal-hal
yang menjadi konteks pembicaraan. Untuk membentuk sebuah model, diperlukan
adanya kosa-kata (vocabularies), yaitu daftar istilah yang membentuk model
tersebut. Sebuah kosa-kata berisikan topik pembicaraan dan bahasa (simbol) yang
digunakan dalam pembicaraan. Dalam contoh kalimat‘ayah dan anto makan sepiring
nasi’, akan terdapat kosa-kata sebagai berikut: {(ayah,1), (anto,0),(makan,2),
(nasi,1)}.
- istilah,
kalimat atomic
Proposisi atomik ~> proposisi yang hanya terdiri atas
satu peryataan dan mengacu kepada nama diri atau juka menggunakan kata ganti,
maka akan menggunakan penunjuk ini atau itu
-
kalimat kompleks
Kalimat kompleks
adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama
karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat),
peristiwa, atau keadaan.
-
Quantifier
Quantifier adalah kata atau kelompok kata yang
digunakan untuk menyatakan jumlah (how many atau how much).
Bentuk quantifier mungkin simple, hanya
terdiri dari satu kata (contoh: few, little, many), atau complex, berupa
frasa (contoh: a lot of, none of, a couple of).
C. Penggunaan logika orde pertama
·
assertion
dan query
Assertion adalah Domain constraint
dan Referential integrity constraint. Assertion digunakan untuk mengekspresikan
suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya
prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila
ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data.
D. Rekayasa pengetahuan pada logika orde pertama
Dalam akuisisi pengetahuan, perekayasa (engineer) bertindak
sebagai jembatan antara pakar (expert) dengan basis pengetahuan. Perekayasa
mendapatkan pengetahuan dari
pakar, dan bersamanya menaruhnya pengetahuan tersebut dalam basis pengetahuan.
Ada beberapa cara
untuk melakukan akuisisi pengetahuan. Yang pertama adalah dengan cara manual,
di mana dalam cara ini perekayasa mendapatkan pengetahuan dari sumber, dan lalu
mengkodekannya ke dalam basis pengetahuan. Cara ini merupakan cara yang mahal
dan tidak efisien, serta juga kadangkala tidak akurat.
Cara yang kedua adalah
cara semi-otomatik. Di sini terdapat peran komputer untuk mendukung pakar, di
mana pakar diizinkan untuk membangun basis pengetahuan tanpa (atau dengan
sedikit) bantuan dari perekayasa. Komputer di sini juga berperan untuk membantu
perekayasa dalam kerjanya membangun basis pengetahuan.
Sementara yang ketiga
adalah cara otomatik. Di sini peran pakar, perekayasa, maupun pembangun basis
pengetahuan atau sistem (system builder) digabung. Contohnya adalah metode
induksi.
E. Logika proposisi vs logika orde pertama
·
Mengubah Inferensi Order Pertama Menjadi Proporsi
(First Order Predicate
Logic)
Representasi 4
kategori silogisme menggunakan logika predikat Kaidah Universal Instatiation
merupakan state dasar, dimana suatu individual dapat digantikan (disubsitusi)
ke dalam sifat universal.
Contoh :
Misal, φ merupakan
fungsi proposisi :
(∀ x) φ(x)
∴ φ(a)
merupakan bentuk yang
valid, dimana a menunjukkan spesifik individual, sedangkan x adalah suatu variabel
yang berada dalam jangkauan semua individu (universal)
Contoh lain : (∀ x) H(x)
∴ H(Socrates)
Berikut ini adalah
contoh pembuktian formal silogisme
All men are mortal
Socrates is a man
Therefore, Socrates is
mortal
Misal : H = man, M =
mortal, s = Socrates
·
(∀ x) (H (x) -> M(x))
·
H(s)
/ ∴ M(s)
·
H(s) -> M(s) 1
Universal Instatiation
·
M(s) 2,3 Modus Ponens
F. Unifikasi dan lifting
Unifikasi adalah usaha untuk
mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari
substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi
mereka tersebut. Unifikasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk memperoleh
peubah-peubah instan dalam wffs. Ketika nilai kebenaran predikat adalah sebuah
fungsi dari nilai-nilai yang diasumsikan dengan argumen mereka,keinstanan
terkontrol dari nilai-nilai selanjutnya yang menyediakan cara memvalidasi
nilai-nilai kebenaran pernyataan yang berisi predikat.
G. Foward dan backward chaining
Metode forward chaining dan
backward chaining merupakan dua teknik penalaran yang biasa digunakan dalam
sistem pakar. Metode backward chaining adalah pelacakan kebelakang yang memulai
penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan
hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan
hipotesa-hipotesa tersebut
Forward chaining
: –
Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahn untuk
memperoleh solusi.
– Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta.
· Backward
chaining
: – Suatu rantai yang dilintasi dari suatu
hipotesa tersebut.
– Tujuan yang akan di dapat
– Tujuan yang akan di dapat
H. Resolusi
Pendekatan resolusi
menghasilkan klausa-klausa baru dari sebuah himpunan inisial. Implementasi
resolusi mempunyai tujuan untuk mengembangkan suatu prosedur sistematis pada
sebuah basis data, dimana wffs-nya tidak memuaaskan, dengan kata lain tidak ada
interpretasi wffyang masuk akal. Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah mengonversi pernyataan dalam basis data logika dan hipotesis ke dalam
bentuk klausa (clause) yang melibatkan disjungsi literal.
PPT : https://drive.google.com/open?id=1kytmkcsg5VO0_UoNpXGT15uMXNrddhKB
Sumber:
https://bellavira.blogspot.com/2017/10/pertemuan-5-logika-orde-pertama-first.html
https://adiazep.wordpress.com/2017/11/12/logika-orde-pertama-first-order-logic/
http://megaapril429.blogspot.com/2017/10/logika-orde-pertama-first-order-logic.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar